Senin, 28 Desember 2009

WINDOWS 7 ATAU VISTA?

Jika anda melewatkan windows vista dan masih dengan Windows XP, maka kemungkinan besar sekarang anda mulai serius untuk pindah ke Windows 7. Tidak hanya anda, banyak pengguna Windows Vista yang antusias menunggu upgrade ke Windows 7, tapi sebagian tidak bias melakukannya. Upgrade merupakan proses yang mahal, dan banyak perusahhan tidak akan langsung melakukannya, setidaknya dalam waktu dekat. Jika memang anda tetap pada Windows Vista, berikut adalah beberapa poin yang bisa menjadi alasan mengapa kita perlu memberikan Windows Vista kesempatan.

Alokasi proses yang lebih baik
Windows menggunakan threads untuk melakukan multitasking. Inilah yang membuat kita bias membaca email pada waktu mengimpor data atau melakukan scan. Windows mengalokasikan resource ke setiap thread sesuai kebutuhan. Saying nya terlalu banyak thread juga bias memperlanbat pemrosesan. Contoh paling tepat adalah ketika logon. Apakah setelah logon, anda pergi minum kopi dulu untuk menunggu computer siap digunakan? Windos Vista lebih baik dari Windows XP dalam pengaturan task. Anda bisa membuka Outlook, dan membaca email selagi desktop masih loading. Computer Vista siap digunakan sebelum kopi anda habis (dengan asumsi system mempunya resource yang cukup).

Cocok untuk system yang powerful
Apakah benar atau salah, beberapa orang menghindari Windows Vista karena mereka mendengar bahwa Windows Vista butuh banyak resource. Namun, itu bukanlah tolak ukur yang adil. Pada waktu Windows XP rilis, kita mengukut tenaga processor salam megahertz, dan memory dalam megabyte. Ini tahun 2010!! Butuh empat digit untuk mengukur processor modern dalam megahertz, dan telepon seluler sekarang mempunyai memory yang hampir sama dengan computer generasi awal Windows XP.
Jika anda mempunyai processor dual core 2.x GHz dengan RAM 4 GB misalnya, anda tentu ingin sesuatu Operating System yang menggunakan semua tenaga tersebut. Menggunakan Windows XP pada system tersebut sama seperti membawa mobil balap ke pasar. Windows Vista merupakan Operating System yang cocok dengan system sekarang yang powerful.

Interface yang mudah dimengerti
Entah bagaimana, tidak banyak perubahan pada interface selama beberpa tahun membuat pengguna Windows senang. Banyak orang mengeluhkan bahwa Windows Vista mempunyai jendela, menu, dan setting tampilan yang lebih banyak. Baru sekali saja menggunakan Windows Vista, sebagian besar user langsung kebingungan karena interface-nya sungguh berbeda. Windows Vista mempunyai banyak fitur dan opsi baru dalam interface-nya, tapi untungnya sebagian besar fitur favorit tetap bisa diakses dengan mudah, jika anda tahu tempatnya

sumber:PC Media

Rabu, 30 Juli 2008

Membangun Kepercayaan diri

Bagi sebagian kita yang punya masalah seputar rendahnya kepercayaan- diri atau merasa telah kehilangan kepercayaan diri, mungkin Anda bisa menjadikan langkah-langkah berikut ini sebagai proses latihan:

1. Menciptakan definisi diri positif.

Steve Chandler mengatakan, “Cara terbaik untuk mengubah sistem
keyakinanmu adalah mengubah definisi dirimu.” Bagaimana menciptkan
definisi diri positif. Di antara cara yang bisa kita lakukan adalah:
Membuat kesimpulan yang positif tentang diri sendiri / membuat opini yang positif tentang diri sendiri. Positif di sini artinya yang bisa mendorong atau yang bisa membangun, bukan yang merusak atau yang menghancurkan.
Belajar melihat bagian-bagian positif / kelebihan / kekuatan yang kita miliki
Membuka dialog dengan diri sendiri tentang hal-hal positif yang bisa kita lakukan, dari mulai yang paling kecil dan dari mulai yang bisa kita lakukan hari ini. Selain itu, yang perlu dilakukan adalah menghentikan opini diri negatif yang muncul, seperti misalnya saya tidak punya kelebihan apa-apa, hidup saya tidak berharga, saya hanya beban masyarakat, dan seterusnya. Setelah kita menghentikan, tugas kita adalah menggantinya dengan yang positif, konstruktif dan motivatif. Ini hanya syarat awal dan tidak cukup untuk membangun kepercayaan diri.



2. Memperjuangkan keinginan yang positif

Selanjutnya adalah merumuskan program / agenda perbaikan diri. Ini bisa berbentuk misalnya memiliki target baru yang hendak kita wujudkan atau merumuskan langkah-langkah positif yang hendak kita lakukan. Entah itu besar atau kecil, intinya harus ada perubahan atau peningkatan ke arah yang lebih positif. Semakin banyak hal-hal positif (target, tujuan atau keinginan) yang sanggup kita wujudkan, semakin kuatlah pede kita. Kita perlu ingat bahwa pada akhirnya kita hanya akan menjadi lebih baik dengan cara melakukan sesuatu yang baik buat kita. Titik. Tidak ada yang bisa mengganti prinsip ini.

3. Mengatasi masalah secara positif

Pede juga bisa diperkuat dengan cara memberikan bukti kepada diri sendiri bahwa kita ternyata berhasil mengatasi masalah yang menimpa kita. Semakin banyak masalah yang sanggup kita selesaikan, semakin kuatlah pede. Lama kelamaan kita menjadi orang yang tidak mudah minder ketika menghadapi masalah. Karena itu ada yang mengingatkan, begitu kita sudah terbiasa menggunakan jurus pasrah atau kalah, ini nanti akan menjadi kebiasaan yang membuat kita seringkali bermasalah.

4. Memiliki dasar keputusan yang positif.

Kalau dibaca dari praktek hidup secara keseluruhan, memang tidak ada orang yang selalu yakin atas kemampuannya dalam menghadapi masalah atau dalam mewujudkan keinginan. Orang yang sekelas Mahatma Gandhi saja sempat goyah ketika tiba-tiba realitas berubah secara tak terduga-duga. Tapi, Gandhi punya cara yang bisa kita tiru: “Ketika saya putus asa maka saya selalu ingat bahwa sepanjang sejarah, jalan yang ditempuh dengan kebenaran dan cinta selalu menang. Ada beberapa tirani dan pembunuhan yang sepintas sepertinya menang tetapi akhirnya kalah. Pikirkan ucapan saya ini, SELALU”. Artinya, kepercayaan Gandhi tumbuh lagi setelah mengingat bahwa langkahnya sudah dilandasi oleh prinsip-prinsip yang benar.

5. Memiliki model / teladan yang positif

Yang penting lagi adalah menemukan orang lain yang bisa kita contoh dari sisi kepercayaan dirinya. Ini memang menuntut kita untuk sering-sering membuka mata melihat orang lain yang lebih bagus dari kita lalu menjadikannya sebagai pelajaran. Saking pentingnya peranan orang lain ini, ada yang mengatakan bahwa kita bisa memperbaiki diri dari dua hal:
pengalaman pribadi (life experiencing)
duplicating (mencontoh dan mempelajari orang lain).

sumber : http://kliniku.wordpress.com/